Minggu, 15 Mei 2011

KEBUDAYAAN BATAK

Pengertian Kebudayaan Batak
Batak adalah nama sebuah suku diIndonesia. Suku ini kebanyakan bermukimdiSumatraUtara. Mayoritas orang Batak beragamaKristen dan Islam. Tetapi dan ada pula yangmenganut kepercayaan animisme (disebutParmalim).Yang dimaksud dengan kebudayaan Batakyaitu seluruh nilai-nilai kehidupan sukubangsa Batak diwaktu-waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya. Refleksi dari nilai-nilai kehidupan tersebut menjadi suatu ciri yang khas bagi sukubangsa Batak yakni : Keyakinan dan kepercayaan bahwa ada Maha Pencipta sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta segala sesuatu isinya, termasuk langit dan bumi. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan sebagai mahluk sosial yangselalu berinteraksi antara satudenganyanglainnya, Tuhan Maha Pencipta sebagai titik orientasi sipritualnya, alam lingkungan sebagai objek integritasnya suku bangsa Batak telah dinaungi Patik. Patik berfungsi sebagai batasan tatanan kehidupan untuk mencapai nilai-nilai kebenaran.Patik ditandai dengan kata Unang, Tongka, Sotung, Dang Jadi. Sebagai akibat dari penyimpangan tatanan kehidupan yang dimaksud dibuatlah Uhum atau Hukum.Uhum/Hukum ditandai olehkata;Aut, Duru, Sala, Baliksa, Hinorhon, Laos, Dando, Tolon, Bura dsb. Didalam menjalankankehidupan suku bangsa Batak terutama interaksi antara sesama manusia dibuatlah nilai-nilai antarasesama, etika maupun estetika yang dinamai Adat. Suku bangsa Batak mempunyai system kekerabatan yang dikenal dan hidup hingga kini yakniPartuturon. Peringatan untuk tidakmelanggar Patik itu ditegaskan dengan kata Sotung. Dan mengharamkan segala aturan untuk
dilanggar dikatakan dengan kata Subang.




Suku-suku Batak

Suku Batak terdiri dari beberapa subsuku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara, Kota Subulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Tenggara.
Subsuku Batak adalah:  SukuAlas ,Suku  Kluet, Suku Karo , Suku Toba , Suku Pakpak , Suku Dairi , Suku Simalungun , SukuAngkola, Suku Mandailing.


Falsafah Batak
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat yakni Somba Marhula-hula (hormat pada pihak keluargaibu/istri) Elek Marboru (ramah pada keluarga saudaraperempuan)dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupansehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial danbermasyarakat di lingkungan orang Batak.



Batak Pada era modern
Sejarah Batak modern dipengaruhi oleh dua agama samawi yakni Islam dan Kristen. Islam  makin kuat pengaruhnya pada saat Perang Padri, melalui aktivitas dakwah yang dilakukan parada'i dari dari negeri Minang. Perluasan  penyebaran agama islam juga pernah memasuki hingga kedaerah Tapanuli Utara dibawah pimpinan Tuanku Rao dari Sumatera Barat, namun tidak begituberhasil. Islam lebih berkembang di kalangan Batak Mandailing dan sebagian Batak Angkola. Agama Kristen baru berpengaruh di kalangan Batak Angkola dan Toba setelah beberapa kali misiKristen yang dikirimkan mengalami kegagalan. Misionaris yang paling berhasil adalah I.L.Nommensen yang melanjutkan tugas pendahulunya menyebarkan agama Kristen di wilayah Tapanuli. Ketika itu, masyarakat Batak yang berada di sekitarTapanuli, khususnya Tarutung,diberi pengajaran baca tulis, keahlian bertukang untuk kaum pria dan keahlian menjahit serta  urusan rumah tangga bagi kaum ibu. Pelatihan dan pengajaran ini kemudian berkembang hingga akhirnya berdiri sekolah dasar dan sekolah keahlian di beberapa wilayah di Tapanuli. Nommensendan penyebar agama lainnya juga berperan besar dalam pembangunan dua rumah sakit yang ada saat ini, RS Umum Tarutung dan RS HKBP Balige, yangsudah adajauh sebelum Indonesiamerdeka. Sementara itu, perkembangan pendidikan formal juga terus berlanjut hingga dibukanya sebuah perguruan tinggi bernama Universitas HKBP I.L. Nommensen (UHN) tahun1954.Universitas ini menjadi universitas swasta pertama yang ada di Sumatra Utara dan awalnya hanyaterdiri dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Theologia.

Referensi :